Setelah Akhirnya aku melewati perjalanan men-Jombi-kan, akhrinya aku sampai di tempat diamana tujuan temen-temen dan aku awalnya; ANCOL.
Setelah diberikan tiket 'dua dalam satu' akhirnya rombongan bus 10 ber-iringan ke tempat kumpul sebelum ke Gelangang Samudra. Jakarta hari itu 'kembab' ala' Jakarta; mendung tapi panas. Kata temen aku "namanya juga Pantai nis, pasti panas mendung juga". yah, setidaknya tidak panas seperti Jakarta biasanya. Setelah pengarahan (lagi) tentang di Gelanggang Samudra dan (lagi-lagi pembimbingnya bilang) Dupan, akhirnya semua rombongan dibawa masuk ke Gelanggang Samudra.
Aku menemukan banyak sekali papan reklame yang sepertinya gambar yang ada di papan reklame itu aku tau; kartun yang dijadiin 3D, pake baju pink, rambut bob, temennya monyet yang make sepatu, terus ada saudaranya yang masih kecil yang bisa dipastikan kalau itu anak kecil cita-citanya jadi pengurus binatang liar. Setelah aku sadar, OH.. Dora.
tunggu.. Dora ngapain ada di papan reklame besar?
Aku selidiki, ternyata itu Dora bakalan tampil di wahana 4D. Dan aku sangat berharap kalau aku nanti nggak bakalan nonton Dora gelantungan sama Diego saudaranya di hutan ngikutin si Boots ngedeketin penonton dan semua penonton histeris soalnya mereka kira bakalan di tendang sama kaki Boots yang besar.
sudahlah..
lanjut lagi ke perjalanan, semua peserta keliatannya biasa-biasa aja; muka dingin, ngikutin jalan yang ada. Sampai akhirnya mereka menemukan jalan yang bercabang, beberapa ada yang ke kanan, ada juga yang ke kiri masih dengan muka mereka yang 'biasa-biasa' aja. Aku, Retno, Echa berenti di tengah. Bingung mau ke mana, setelah menimbang-nimbang akhirnya aku, Retno, Echa milih jalur kiri entahlah mengapa.
jalur kiri yang aku, Retno, Echa pilih adalah jalur menuju pertunjukan lumba-lumba. Aku nanya ke guru pembimbing.
"pak, terus yang jalur kanan nonton apaan?" aku nanya
"itu buat nonton 4D." kata pak guru.
aku diem, garing.
"mau nonton 4D?" pak guru itu nanya ke aku, Retno, Echa sama Arie yang pada saat itu belum masuk ke acara lumba-lumba
tanpa basa-basi, aku, Retno, Echa, Arie, dan satu guru pembimbing kita kalau nggak salah Pak Beni langsung puter arah ke jalan menuju 4D. Sampai ke jalan bercabang tadi semua temen-temen dan Pak Beni masih percaya diri buat terus muter arah ke jalan 4D sampai 12 langkah kemudian baru sadar, Mana gedung 4D-nya?
Bertemulah aku dengan mba-mba yang pake baju kuning (yang sepertinya) petugas GSA. Aku nanya ke mba-mba itu.
"mbak, wahana 4D dimana ya?"
"oh, itu ada di sebelah sana, cuman harus muter lagi, soalnya lagi dalam perbaikan" dengan tenangnya mbak itu menjelaskan
mampus.
"cuman acaranya dimulai jam 11 pas, pertama Dora dulu, terus pairet, abis itu bla.. bla.. ini rombongan dari BPI kan? seharusnya kan di acara lumba-lumba dulu" mbak itu dengan enaknya nyerocos.
"wah berarti kita sia-sia muter dong" kata Echa yang sepertinya menyesal sekali telah mengikuti usulan aku buat muter arah.
"yaudah kita balik lagi ke lumba-lumba" kata aku sedikit kecewa
"sebenernya kita di suruh acara lumba-lumba dulu" kata Pak Beni.
pak.. kenapa nggak bilang dari tadi..
Setelah sedikit saling menyalahkan. Akhirnya kita pasrah ke acara lumba-lumba, yang berarti kita harus muter lagi. Retno cuman bisa ketawa garing, Arie diem aja.. kayaknya Arie udah Pasrah aja ngikuti kebodohan yang telah terjadi.
Sampai di tempat acara lumba-lumba, tempatnya udah penuh sama orang-orang yang udah nungguin acara lumba-lumba mulai. Aku dapet tempat duduk paling atas dimana aku harus setidaknya berusaha nunduk biar nggak kejeduk langit-langit sangking atasnya.
acaranya sama; ada singa laut yang jadi pembuka acara terus ada 4 lumba-lumba yang jadi climax acara, terus beres. Semua atraksinya juga hampir mirip mirip; loncat, tendang bola, dicium lumba-lumba. Cuman aku suka liat 2 singa laut yang beda banget dari segi fisiknya; satu besar banget dan letoi, satuya lagi kecil dan semangat banget tepuk tangannya, beda banget sama yang besar. Dua singa laut itu mengingatkan aku akan sesuatu.
Setelah acara lumba-lumba beres, temen-temen langsung digiring ke bis buat dikasih voucher makan di Dufan.
doranya hapal banget
ReplyDeleteyang terngiang-ngiang hanya dora waktu di gelanggang samudra
ReplyDelete