Friday 29 April 2011

Makhluk Berbulu

Makhluk berbulu biasanya menghiasi hari-hari kita, bisa ditemukan di jalan, di rumah tetangga, di sekolah, di tv, dan di manapun PASTI nggak akan bisa lepas dari makhluk yang berbulu.
Makhluk berbulu bisa jadi Ulat Bulu, Burung, Anjing, atau kalau kalian sedikit berimajinasi juga ada Bulu Babi .
Postingan kali ini akan menceritakan salah satu dari makhluk berbulu tersebut yaitu Kucing .

Dari aku kelas 6, kucing selalu ada di rumah aku. Mulai dari kucing aku yang dikasih tetangga sampai kucing anakan. Dari mulai kucing lokal, kucing berketurunan asli, sampai kucing campuran. Hanya anehnya kucing-kucing tersebut tidak pernah bisa HIDUP lebih dari 1 tahun (sejauh ini).
Dari beberapa pengalaman memelihara kucing, aku menemukan bahwa ternyata kucing juga mempunyai SIFAT seperti manusia. Mari kita simak uraian hasil riset seorang pemilik kucing berikut ini:

  • kucing pertama
Nama: Caty


Nama lengkapnya Cute Caty. Iya aku tau nama kucing yang satu ini tidak kreatif.
Caty adalah kucing gagal menurut ras-nya; hitam, putih, dengan sentuhan Anggora hanya pada ujung ekornya, jadi intinya Caty adalah jenis lokal Anggora. Karena dia adalah kucing pertama yang keluarga aku miliki, Caty sering kali jadi pelampiasan "tidak jelas" (sebagian besar dari) aku dan anggota keluarga lainnya.

Karena menjadi pelampiasan "tidak jelas". Caty jadi sangat galak dan menyeramkan, padahal dia betina. Kesenggol dikit marah, ketendang dikit marah, keinjek kakinya marah, telat ngasih makan marah, cerewetnya minta ampun -.- . Koleksi cakaran Caty banyak menghiasi tangan dan kaki aku.

Caty selalu diberi izin keluar rumah, balik ke rumah cuman buat makan, tidur, terus pergi lagi. Setau aku Caty punya "pacar" yang selalu ngapel ke rumah, entah naik ke genteng atau bagaimanapun caranya, dan selalu kucing itu yang masuk rumah selain Caty. Hebat juga si Caty.

  • Kucing kedua:
Nama: Jimi


sekitar 6 bulan lebih tiba-tiba Caty melahirkan satu anak kucing yang mirip sekali dengan Caty. Sedikit kaget dan bangga, walaupun Caty melahirkan karena pergaulan bebas di luar rumah. Anak Caty mirip sekali dengan Caty, cuman kucing satu ini murni berbulu pendek alias kucing lokal. Setelah kaka aku tau kalau anak Caty jantan, kaka langsung bilang "namanya Jimi, nis". tiap kali punya binatang peliharaan gagasan kaka untuk memberi nama HAMPIR semuanya Jimi. Waktu nemu cicak kecil kaka langsung bilang " nis, itu binatang peliharaan aku, namanya Jimi". Waktu ketemu yang besar " itu induknya Jimi, namanya Teri".

Jimi sangat manja dengan induknya, mungkin karena dia anak satu-satunya. Sayang sekali setelah 3 bulan atau bisa dibilang cukup besar Jimi diadopsi sama temen mamah. Dan sepertinya Caty biasa saja dengan kejadian ini (alah)

  • Kucing ketiga:
nama: Simba


Datanglah kucing baru, katanya dari temen mamah. Awalnya bingung kucing ini jantan atau betina, banyak yang bilang kalau kucing yang baru pindah ini jantan, jadilah namanya Simba. Ternyata setelah diteliti simba ini Betina. dan Simba SAMA SEKALI tidak diperbolehkan keluar dari rumah.
Simba murni kucing lokal dari fisiknya, tapi dia mempunyai darah Anggora karena Ibunya adalah Anggoa asli yang bertemu dengan kucing lokal yang suka masuk ke dalem rumah dengan cara naik genteng.

kelebihan kucing campura ini; tiap kali ada di atas punggung atau perut orang, dia langsung menggerakan kedua kaki depannya naik turun. Dalam arti lain bisa dibilang Simba bisa mijit (memijit, memijat) semua prang nampaknya terkesan dengan kemampuan (aneh) Simba.

seiring dengan kedantangan Simba, Caty tidak pernah kembali dari rumah secara berkala, awalnya tiap sore pulang, tiga hari baru plang, dan akhirnya tidak pulang pulang.

  • Kucing ke empat:
nama: Bona


Bona adalah kucing keturunan Himalaya asli. Seperti biasa Bona adalah kucing pemberian dari temen mamah juga, bedanya Bona (nampaknya) sudah berumur saat pertama kali mengijakan kaki di rumah. dan dia juga tidak diizinkan mengijakan kaki di luar rumah.
Mungkin karena di rumah lamanya Bona selalu berada di dalam rumah dan tidak pernah dikandang, Bona selalu "merengek" minta masuk ke rumah.

sedihnya, belum sampai 3 bulan Bona meninggal. Penyebab utamanya karena kalung yang Bona pakai, kalungnya terbuat dari kain dan kain tersebut LEMBAB karena setiap kali mandi nggak pernah dibuka. karena lembab, bersaranglah kutu kutu di sana, kutu makan darah teman-teman jadi dia pasti akan menghisap darah Bona TEPAT di lehernya. sedih sekali.

  • kucing ke lima
nama: Obit *


Simba ternyata hamil, dan melahirkan (kira-kira) empat anak, salah satunya adalah Obit. Kucing yang dipelihara sampai sekarang, tiga saudara obit lainnya ada yang di jual ada yang dikasih.
Obit memiliki bulu lebat tebal dan corak seperti ibunya; putih oranye, badannya lebih mirip badan siberian husky (anjing) dari pada kucing rumahan. dan setelah diteliti baik baik Obit mukanya mirip sekali dengan Bona. Jadi bisa dipastikan bahwa Obit adalah anaknya Bona

Obit adalah kucing yang penurut, di sentil sekali dan dia tau hal itu tidak boleh dilakukan, kecuali dalam hal mencakar sofa. Obit juga sangat sayang dengan orang-orang yang dia kenal; majikan terutama. Tapi Obit sangat takut dengan hal hal yang "baru" atau "aneh". mungkin karena Obit nggak pernah keluar rumah atau apa, kalau Obit sayang sama orang dia bakalan sayanag banget, tapi kalau Obit nggak suka sama satu orang atau tidak kenal dia bakal lari ngejauh atau yang lebih parah nyakar. dan satu lagi, Obit adalah kucing pemalas.

Simba akhirnya entah kemana pergi dari rumah, dia menemukan celah untuk keluar dan tidak pernah balik lagi.

  • Kucing ke enam
nama: Trixi *


Kucing kecil ini adalah hasil keturunan dari Bona dan kucing tetangga (baca: mamahnya Simba). Istilahnya Kucing ini adalah hasil perjodohan. Badannya 5 kali lebih kecil dari Obit kalau bisa dibandingkan. Warna bulunya hitam dan ada hiasan putih di ujung ke-empat kakinya seperti memakai sepatu putih :)

kalau Trixi mengeong suaranya lembu~t sekali sampai tidak terdengar. waktu pertama kali dipelihara di rumah dia selalu kabur kalau dideketin sama orang. Cuman sekarang kalau ada orang dia diem dulu baru deketin; minta di elus.

  • kucing ke tujuh
nama: Bona *


Kucing bawang (anak bawang maksudnya) keturunan himalaya ini adalah kucing ber-ras Himalaya tanpa campuran apa-apa. jangan terkejut kalau Bona adalah anak dari Obit dan Trixi, SANGAT jauh berbeda dengan kedua orang tuanya, tapi sangat mirip dengan kakeknya yaitu Bona. itu kenapa nama kucing ini Bona; karena dia mirip sekali dengan Bona.

Mungkin karena Bona masih muda (sampai aku nulis ini Bona berumur sekitar 7 - 9 bulan) Bona sangat aktif dan lincah. kebiasaannya ngincer kaki orang, mencakar, loncat, dan lainnya yang biasa dilakukan anak kucing.
Lucunya kalau Bona mau minum, Bona bakalan narik tempat minum (berupa mangkok) memakai kaki depannya. Walaupun ada Trixi atau Obit yang lagi minum di tempat itu, sekali tarik dan minuman itu jadi punya Bona.

Tapi ada satu hal keren yang bisa dilakukan Bona.



Aku juga bingung kenapa bisa seorang Kucing kecil ingusan bisa mengembalikan bola kertas, Bona menggunakan anggota tubuhnya dengan sangat baik.

setelah itu lahir lagi 4 anak kucing. ini kedua kalinya Trixi melahikan anak kucing. Cuman ke-empat anak kucing ini langsung dibuking sama sodara dan temen aku. Keren..



keterangan: tanda * adalah tanda bahwa kucing tersebut masih hidup, sehat, dan (Sepertinya) bahagia

Monday 18 April 2011

Roda

Pernah mendengar kata mutiara tentang " Hidup itu seperti roda yang Berputar "?
terkadang satu sisi ada di atas diatas, tidak lama sisi tersebut berada di dibawah
hidup selalu seperti itu.

roda itu berputar agar selalu seimbang.
roda itu berputar untuk bergerak.
apabila manusia ditaruh di roda tersebut.
dan apabila roda itu diam, entah di sisi atas atau di bawah manusia itu ditaruh.

manusia tersebut tidak akan bergerak.

Wednesday 13 April 2011

'DS' Dalam Arti Lain

Beberapa hari yang lalu, Aku dan sebut saja Retno sedang belajar di kelas seperti biasa seperti teman-teman lainnya, dan seperti teman-teman lainnya juga Aku dan Retno ngobrol yang sepertinya (sedikit) terarah dari obrolan biasanya.

Aku: " aku agak takut beli DS (perangkat permainan) "

Retno:"lah?"

Aku:" Aku takut DS palsu"

Retno:" emang ada gitu?"

Aku:" iya, bukan palsu juga. maksudnya DS yang di rekondisi, jadi misalnya DS kamu dijual. Terus bagian yang rusak (nunjuk leher DS Retno yang memang sudah tidak ada harapan ^.^v) sama mas-masnya di benerin gitu."

Retno:" emang bisa ya?"

Aku:" bisa dong, tapi mas-mas-nya nggak jual DS kamu sebagai DS second, tapi DS kamu dikemas lagi seperti baru. kan serem juga, kalau ternyata DS yang katanya BARU ternyata pas baru dibuka udah longgar lagi lehernya "

Retno:" bukan, maksud aku emang bisa dibenerin itu ? (nunjuk leher DS Retno yang memang sudah tidak ada harapan ^.^v) "

Aku:" kan pura-puranya No, *jedukin kepala* "

Retno:" biar dipercaya belinya di tempat gamespot aja. agak mahal tapi terjamin "

Aku:" iya, cuman serem aja. Aku kira DS yang pertama banget mirip sama DSlite loh taunya beda"

Retno:" iya, dia lebih mirip ke GBA kakaknya."

Aku:" bentuknya juga masih kayak robot 70-an"

Retno:" aku kira aku bisa benerin ini (nunjuk leher DS Retno yang memang sudah tidak ada harapan ^.^v)"

Aku:" kalau mau nge-check palsu atau nggaknya, hal yang paling gampang diliat tuh chasing-nya. yang asli tuh chasingnya polos; nggak ada gambar-gambar kaya pokemon atau mario bros."

Retno:" ternyata pas beli DS-nya terbuat dari batu "

Aku:" namanya Nintendo DUAL STONE"

Aku sama Retno ketawa, ngebayangin gimana bentuknya si Dual Stone; besar, berat, stylus-nya terbuat dari ranting pohon, terus layarnya kaca yang nggak rata permukaannya, gamenya mario bros spesial jaman prasejarah. Kayaknya itu DS jaman Flinstone.