Thursday 11 November 2010

Indonesia's Green Canyon wow! (hari kedua)

ini adalah lanjutan dari posting 'Menuju Indonesia's Green Canyon' enjoy :))

3 Juli 2010:

Ternyata hotel yang kemarin aku cari-cari bukan hotel yang menjadi tempataku tidur. Ternyata hotel yang “Bagus” itu untuk sepupu sepupu aku. Jadi, aku sekeluarga tidur di hotel lain karena hotel “Bagus” itu penuh. Dan yang lebih sayangnya lagi aku dapet hotel yang lebih sempit; ada AC, TV, dan kamar mandi di sana. Katanya sesuai dengan standarisasi hotel Pangandaran, tapi segalanya di sana kurang! AC oke lah besar dan dingin, tapi tipi di sana kecil dan suka mati-mati, kamar mandinya jongkok, sama baknya dari gallon. TIIIDAAAK! Yang makin tambah buruk hotel itu, kasurnya bagaikan kayu reot; udah keras, bunyi bunyi lagi kalo bergerak dikit. Jadi, intinya kemarin aku mengalami nightmare!

Aku di bangunin dengan cara di lempar bantal (what a way to woke up) aku bangun, terus siap siap ke Green Canyon. Perjalananya makan waktu 1 jam dengan suasana sawah rumah sawah rumah. Aku sempet liat sungai sungai yang ada di sampinh jalan; keruh, warnanya coklat. Mungkin ini gara-gara hujan kemarin. Aku berharap sungai di Green Canyon nggak kaya gitu.



Setelah nyampe di sana, ternyata nama lain dari Green Canyon ini Cukang Taneuh. Sayangnya, pas aku liat air sungai di Cukang Taneuh keruh karena hujan kemarin! Tapi kata mas-mas yang jaga kalau musim kemarau air sungai di sana berwarna hijau. Makanya di kasih nama Green, dan kata Canyon aku pikir dari nama penemu tempat ini yaitu orang asing alias bule.



tiket masuk + sewa kapalnya Rp.75.000, 00. dan aku dapet urutan ke 289, katanya ada sedikit negosiasi lagi pas di kapalnya, katanya untuk nungguin kita yang ingin berenang ngikutin arus di sana. Kaka aku cerita kalau dia bayar 200 ribu buat sewa kapal sampai berenang jauh. Tapi sayangnya sungai di sana arusnya lagi deres (deras, kenceng) jadi hanya bisa berenang setengah jalan aja, mungkin nggak nyampe setengah.



Dari 3 kapal yang disewa, hanya aku sama kaka aku yang berenang. Sepupu-sepupu aku yang se-upil takut liat tempat terjun yang tingginya luamayan, apalagi airnya yang terkesan “keruh”.

Jadi, aku sama kaka di suruh pake pelampung dan itu WAJIB! Soalnya sungai di sana dalem. Pertama kali kita harus terjun dari karang bukan dari kapal, setelah terjun kita tingal ngikutin arus aja nggak usah repot repot berenang dengan gaya kaki ngangkang-ngangkang dengan tangan ciprat-ciprat kemana-mana. Kalian akan di dampingi orang yang expert sama tempat ini. Catatan: kalian haru hati-hati sama karang yang ada di bawah kalian, memang tinggal ngikutin arus tapi kalian harus liat arah kemana kalian pergi. Yang paling penting kalian jangan pegang karang kalau belum di suruh! Bahaya. Aku kena karangnya di kaki dan itu sakit.

Aku terjun 2 kali. satu di tempat pertama yang ke dua aku terjun di deket air terjun. Terjun yang ke 2 agak takut soalnya harus loncat jauh, kalau nggak kena karang. Tapi untungnya aku sukses nggak kena karang :D pas pulang aku ketemu bule yang mirip sama personilnya King Of Convenience, Erland ΓΈye! hoho



Setelah mengarungi sungai Green Canyon, aku nggak langsung ganti baju. Soalnya aku sekeluarga mau main basah basahan lagi, nggak ke pantai namanya kalau nggak naik Banana Boat. Jadi tujuan selanjutnya adalah gila-gilaan naik pisang raksasa!

Lokasi Banana bot ada di Batukaras, di sana ombaknya wow lumayan besar dan bisa untuk surfing. Keliatan dari adanya lomba surfing di sana, jadi tempat Banana Bot agak menyimpang dikit dari pantai sebenarnya. Yang perlu kalian ketahui dari Banana Bot adalah bentuk kapalnya yang kaya pisang!



Bukan, yang kalian harus tau kalau mau naik Banana Bot jangan sama anak anak di bawah umur! Apalagi yang takut sama ketinggian. Pokonya kalau mau main Banana itu harus sama orang orang yang berani dan mau sengaja di jatuhin. Menurut aku Banana Bot itu rame karena jatuh-jatuhanya, agak sakit tapi biarin! Pokonya wajib coba Banana Bot.

Setelah main-main Banana Bot 2 kali! Aku mandi di deket rumah warga (terlihat seperti itu) kamar mandinya walaupun kecil, tapi bersih dan airnya juga seger. Aku sengaja mandi agak lama dan banyakin banjur-banjur pake air yang lebih kaya air kutub, dingin bikin seger.

Tradisi keluarga setelah beraktivitas banyak adalah makan. Jadi kita makan di pantai pusat Batukaras, di sanasana. Dan keren-nya aku ketemu lagi sama tuan (mirip) Erland, wohoho dia lagi minum koka-kola di rumah makan sama temennya yang mesen jus alpuket. Tingginya itu bule ya allah, nggak nyangka ternyata bule tingginya bisa hampir langit-langit rumah makan.

Sekarang aku lagi di kamar hotel yang lebih luas dan nyaman, kamar yang ini lebih bagus dari kamar yang standard. Ada ruang tamu dan kipas, kamar mandinya 2, dan tempat tidur utamanya 2 itu juga gede gede. Sebentar lagi aku makan di tempat yang sama, yang kemarin ada rusa makan sampah.


lihat cerita keesokan harinya di SINI


No comments:

Post a Comment